
Presiden RI Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia yang dilakukan serentak di Lamongan, Jawa Timur; Boyolali, Jawa Tengah; Sunter, DKI Jakarta; Medan, Sumatera Utara dan sejumlah kota lain yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia, Jumat (4/12). Presiden Joko Widodo melepas ekspor tersebut secara virtual dari Istana Bogor.
Pelepasan ekspor di Medan dihadiri Plh. Sekretaris Daerah Sumut Agus Tri Priono, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono, Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara Oza Olavia, Kabid Perdagangan Luar Negeri DISPERINDAG Sumut Parlindungan Lubis, serta pimpinan dari perusahaan peserta pelepasan ekspor. Pelepasan ekspor dilakukan di pabrik PT Alfo Citra Abadi yang berlokasi di Deli Serdang.
Pada acara itu Presiden Joko Widodo menyampaikan, kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. “Indonesia memiliki potensi ekspor yang masih sangat besar, baik dari sisi produk, kreativitas, dan kualitas, serta volume dan tujuan ekspor. Kita tidak boleh cepat puas karena potensi pasar ekspor masih sangat besar. Pemerintah dan pelaku usaha harus dapat melihat lebih jeli pasar ekspor yang masih terbuka lebar,” ujar Presiden Joko Widodo.
Total 133 perusahaan terlibat dalam pelepasan ekspor tersebut yang terdiri dari 54 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan 79 non UMKM. Total nilai ekspor dari kegiatan tersebut sebesar US$1,64 miliar atau setara dengan Rp23,75 triliun.

Sebanyak lima perusahaan berpatisipasi dalam pelepasan ekspor yang dilakukan di Medan, yaitu PT Alfo Citra Abadi, PT Ori Ginalnest, PT Musimas, PT Wilmar, dan PT Permata Hijau Group. Nilai total ekspor yang dilepas oleh lima perusahaan itu mencapai USD 226,99 juta atau setara dengan Rp3,29 triliun. Adapun negara-negara tujuan ekspornya antara lain Tiongkok, Mesir, Amerika Serikat, India, Pakistan, dan Eropa.
PT Alfo Citra Abadi merupakan eksportir produk alumunium ekstruksi. Di masa
pandemi ini, ekspor PT Alfo Citra Abadi justru dapat meningkatkan nilai
ekspornya. Pada periode Januari—November 2020, ekspornya tercatat sebesar USD
34,95 juta atau meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Negara tujuan ekspornya yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Sedangkan PT Ori Ginalnest merupakan eksportir sarang burung wallet. Di masa pandemi ini, PT Ori Ginalnest juga mampu meningkatkan ekspornya. Pada periode Januari—November 2020, ekspornya tercatat sebesar USD 46,29 juta atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspornya antara lain Tiongkok, Australia, Amerika Serika, Prancis, dan Singapura.
Sementara itu, kinerja ekspor Provinsi Sumatra Utara berada di jalur yang baik pada masa pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan ekspor Sumut pada periode Januari–September 2020 yang tercatat surplus sebesar USD 2,74 miliar. Surplus tersebut diperoleh dari total ekspor sebesar USD 5,65 miliar dan impor USD 2,91 miliar.
Pelepasan ekspor produk Indonesia ke pasar global, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan devisa bagi negara dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga Provinsi Sumatra Utara pada khsusnya.


Usai acara pelepasan ekspor, Kepala Kanwil DJBC Sumatera Utara Oza Olavia beserta jajarannya meninjau langsung proses produksi di pabrik PT Alfo Citra Abadi. Pasalnya, PT Alfo Citra Abadi merupakan perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat yang berada di wilayah pengawasan salah satu satker di bawah Kanwil DJBC Sumut yaitu KPPBC TMP B Medan